Saturday, October 19, 2013
Tuesday, October 8, 2013
HASIL PERTANIAN: KAKAO
Kakao atau coklat
Kakao
atau coklat merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di
alam dapat mencapai ketinggian 10m. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk
silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri. Walaupun demikian, beberapa varietas kakao
mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan
nilai jual yang lebih tinggi.
Penyerbukan
bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia,
semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi
pada malam hari. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna
berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun nampak terangkai karena
sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Buah
tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya,
dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari lima daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda
berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna
kuning. Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian
dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang
cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari
lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
Panen kakao
Untuk menghasilkan produk biji kakao yang bermutu maka
perlu pemahaman dan aplikasi teknologi panen dan pascapanen sebagai berikut:
Buah kakao yang siap untuk dipanen adalah buah yang
telah masak atau matang fisiologis dengan tanda-tanda dan ketentuan:
- Menguningnya kulit buah (untuk kakao tipe kulit hijau), sedangkan
kakao berkulit merah hati akan menjadi berwarna orange.
- Panen buah yang sudah masak (umur 4,5-6 bulan)
- Gunakan alat panen yang baik dan tajam seperti gunting dan sabit
- Panen dengan cara memotong tangkai buah tepat dipangkal batang
(sisakan tangkai buah sekitar 1-1,5 cm dari bantalan bunga).
- Hindari pemetikan buah yang masih mentah atau yang lewat masak.
Buah yang yang lewat masak sering bijinya sudah berkecambah
- Buah dikumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH)
- Panen buah secara normal dapat dilakukan setiap minggu atau sekali dua minggu.
PROFIL DESA
Keadaan Geografis
Secara geografis, Desa Purworejo terletak pada posisi 7 21’-7
31’ Lintang Selatan dan 110 10’-111 40’ Bujur Timur. Topografi ketinggian desa
ini adalah berupa daratan tinggi yaitu sekitar 290 m di atas permukaan air
laut. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Kabupaten Blitar tahun 2004, selama 2004 curah hujan
di Desa Purworejo rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan terbanyak terjadi
pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm merupakan curah hujan tertinggi
selama kurun waktu 2000-2008.
Secara administratif, Desa Purworejo terletak di wilayah
Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar dengan dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga: di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Binangun, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Balerejo Kecamatan
Panggungrejo, di sisi selatan berbatasan dengan Desa Tulungrejo Kecamatan
Wates dan Desa Balerejo Kecamatan
Panggungrejo, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Tulungrejo Kecamatan
Wates.
Jarak tempuh Desa Purworejo ke ibukota kecamatan adalah 8 km,
yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibukota kabupaten adalah 45 km, yang dapat di tempuh dalam waktu sekitar 1
jam.
Keadaan Demografis
Berdasarkan data administrasi pemerintah desa tahun 2013,
jumlah penduduk desa Purworejo adalah terdiri dari 1455 kepala keluarga, dengan jumlah total
4.592 jiwa, terdiri dari 2.331 laki – laki dan 2.271 perempuan.
Tata Pemerintahan
Wilayah Desa Purworejo terdiri dari 4 dusun yaitu : Dusun Sumberdadi, Dusun Sumberurip, Dusun Sumberasri dan Dusun Sumberejo yang masing – masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (Kasun). Posisi kasun menjadi strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Purworejo, empat dusun tersebut dibagi menjadi 9 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun Tetangga (RT).
Pendidikan
Sarana
pendidikan di Desa Purworejo tersedia setingkat pendidikan dasar 9 tahun
(SD dan SMP), sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di
tempat lain.
Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Purworejo Kecamatan Wates adalah sebagai
berikut:
a. Formal
Sarana Pendidikan
Formal terdiri dari:
1. TK/RA : 2 lokasi, yaitu Sumberurip dan Sumberejo
2. SD/MI : 3 lokasi, yaitu SDN Purworejo I, SDN Purworejo II, dan SDN Purworejo IV
3. SMP/MTs : 1 lokasi, yaitu SMP PGRI
4. SMA/MA : Tidak Ada
b. Non
Formal
Sarana
pendidikan non formal yang terdapat di Desa Purworejo adalah dua gereja dan tiga masjid yang semuanya memberikan pendidikan keagamaan sesuai dengan jadwal
masing-masing.
Subscribe to:
Posts (Atom)