Tuesday, October 8, 2013

HASIL PERTANIAN: KAKAO


Kakao atau coklat
Kakao atau coklat merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri. Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari lima daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning. Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.

Panen kakao

Untuk menghasilkan produk biji kakao yang bermutu maka perlu pemahaman dan aplikasi teknologi panen dan pascapanen sebagai berikut:

Buah kakao yang siap untuk dipanen adalah buah yang telah masak atau matang fisiologis dengan tanda-tanda dan ketentuan:
  1. Menguningnya kulit buah (untuk kakao tipe kulit hijau), sedangkan kakao berkulit merah hati akan menjadi berwarna orange.
  2. Panen buah yang sudah masak (umur 4,5-6 bulan)
  3. Gunakan alat panen yang baik dan tajam seperti gunting dan sabit
  4. Panen dengan cara memotong tangkai buah tepat dipangkal batang (sisakan tangkai buah sekitar 1-1,5 cm dari  bantalan bunga).
  5. Hindari pemetikan  buah yang masih mentah atau yang lewat masak. Buah yang yang lewat masak sering bijinya sudah berkecambah
  6. Buah dikumpulkan di tempat pengumpulan hasil (TPH)
  7. Panen buah secara normal dapat dilakukan setiap minggu atau sekali dua minggu.

No comments:

Post a Comment